SELAMAT DATANG DI BLOG SDN BEBEDAHAN 2 KECAMATAN MANGUNREJA SDN 2 BEBEDAHAN KECAMATAN MANGUNREJA KABUPATEN TASIKMALAYA: APA ITU PILSAPAT?

KELAS V

KELAS V
DISKUSI

kelas V

kelas V
diskusi IPA

Rabu, 03 Februari 2010

APA ITU PILSAPAT?




Oleh: Dadang Ridwan, S.pd.I




Pengertian harfiah dan semantik
Para ahli logika mengatakan bahwa ketika seseorang menanyakan pengertian(hakikat) sesuatu, sesungguhnya ia sedang betanya tentang berbagai macam perkara. Kadazng-kadang seseorang menanyakan pengertian konseptual sepatah kata. maksudnya, ketika kita bertanya sesuatu itu, maka kita sebenarnya sedang menanyakan pengertian dari kata itu sendiri. Dalam menanyakan keapaan itu, kita berusaha mengetahui pengertian leksikal dan idiomatik kata tersebut. Andaikan suatu ketika kita membaca buku, kita menemukan kata pupak (hoope) dan tidak mengetahi artinta. lalu kita bertanya kepada seseorang, Apakah pupak itu?" Dia menjawab, "pupak adalah nama seekor burung. "Aatau, katakanlah, kita membaca kata kalimah(yang dalam bahasa Arab berarti kata) menurutterminologi ahli ilmu logika dan kita menanyakannya kepada seseorang, 'Apakah arti kalimah dalam istilah para ahli logika?" Orang itu menjawab, "kalimah menurut para ahli logika berarti sama dengan fi'il(kata kerja) dalambahasa para ahli tata bahasa."Jelaslah hubungan antara kata dengan pengertian bersifat terbatas maupun umum.
Dalam menjawab pertanyaan semacam itu, seseorang harus menelusuri contoh-contoh penggunaan, atau membuka kamus. Pertanyaaan itu mungkin mempunyai sejumlah  jawaban, yang kesemuanya benar. Karena, mungkin saja sebuah kata memiliki berbagai pengertian dalam berbagai konteks. Sebagai contoh, sebuah kata mungkin memiliki arti tertentu menurut penggunaan para ahli logika dan para filosof, dan arti lain dalam penggunaan para ahli tata bahasa. Kata kalimah memiliki arti tertentu dalam penggunaan secara umum dan dalam penggunaan para ahli tata bahasa, dan mempunyai arti yang lain pula menurut pemakaian para ahli logika. Atau, kata qiyas (analogi, silogisme) mempunyai satu arti menurut pemakaian para ahli logika dan arti lain menurut para ahli hukum dan undang-undang.

Kata "Filsafat"
Falsafah berasal dari bahasa yunani. Dalam bahasa Arab, kata ini merupakan kata benda-kerja(mashdar) yang diturunkan dari kata pilosophia, yang merupakan gabungan dari philos dan sophia, yang pertama berarti cinta dan kedua berarti bijaksana. Oleh karena itu, philosophia berarti cinta bijaksana. Plato menyebut Socrates sebagai seorang philosophos (filosof) dalam pengertian seorang peceinta kebijaksanaan. Oleh karena itu, kata falsafah merupakan hasil Arabisasi, suatu masdar yang berarti kerja atau pencarian yang dilakukan oleh para filosof. Sebelum Socrates, ada satu kelompok yang menyebut diri mereka sophist (kaum sophis) yang berarti para cendikiawan. Mereka menjadikan persepsi manusia sebagai ukuran relitas (kebenaran, hakikat) dan menggunakan hujah-hujah yang keliru dalam kesimpulan-kesimpulan mereka. Secara bertahap kata"sophis" (Sophist, sophistes) kehilangan arti aslinya dan kemudian menjadi berarti seseorang yang menggunakan hujah-hujah yang keliru. Dengan demikian, kita mempunyai kata sophistry (cara berpikir yang menyesatkan , yang mempunyai asal kata yang sama dalam bahasa Arab denga kata safsathah, dengan arti yang sama.
Socrates, karena kerendahan hati dan mungkin juga keinginan untuk menhindarkan pengidentifikasian dengan kaum Sophism melarang orang mentebut dirinya seorang sophis, seorang cendikiawan. Oleh karena itu, philosophos ( filsof) sebagai satu istilah teknis tidak dipakaiakan pada seorang pun sebelum Socrates, dan tidak pula dikenakan pada seseorang segera setelahnya. Istilah philosophia juga tidak mempunyai arti yang definitif pada zaman itu.

Filsafat yang Benar
Menurut pandangan para pilosof, ada satu wilayah yang menikmati keisimewaan khusus di antara wilaya-wilayah filsafat yang banyak itu. Wilayah itu disebut filsafat pertama, filsafat tinggi, sains tertinggi, sains universal, teologi, atau metafisika. Para filosof masa lalu percaya bahwa salah satu sifat yang membedakan sains ini dari semua sains yang lain ialah dasarnya yang lebih kuat pada demonstrasi (burhan) dan kepastian. Ciri yang lain adalah bahwa sains tersebut memimpin senua sains yang lain, bahkan ratu dari semua sains karena yang lain sepenuhnya tergantung padanya. Tapi sebaliknya ia tidak mempunyai ketergantungan semacam itu pada sains yang lain. Ciri ketiga yang membedakannya adalah bahwa filsafat lebih umum dan universal dibanding sains yang lain. menurut pendapat para filosof, sains ini adalah filsafat yang sejati. Memang, kadang-kadang kata "filsafat"dibatasi pemakaiannya pada sains ini. namun pemakaian ini jarang di gunakan. Oleh karena itu, dalam pandangan para filosof masa lalu, kata "filsafat" mempunyai dua arti:pertama, pengertian umum dari pengetahuan rasional sdebagaimana adanya, meliputi semua sains kecuali ilmu yang diperoleh malalui pewahyuan, kedua, pengertian lain yang agak jarang dipakai yaitu teologi atau filsafat pertama, salah satu dari tiga bagian filsafat teoritis.

Metafisika
Aristoteles adalah filosof pertama yang melihat serangkaian persoalan yang tidak berhubungan dengan sains-sains kealaman, matematika, etika, sosial, ataupun logika, dan harus dilihat sebagai suatu sains yang terpisah. Ia mungkin adalah filosof pertama yag melihat sumbu yang padanya semua pertanyaan-pertanyaan lain berputar sebagai aksiden dan keadaan-keadaan, yang merupakan wujud qua wujud. Ia juga mungkin merupakan filosof pertama yang menemukan faktor yang menghubungkan persoalan-persoalan setiap sains, dan standar yang dengannya persolan-persoalan itu dibedakan dari persoalan-persoalan sains lain-dengan kata lain, apa yang disebut sebagai subjek dari suatu sains.
peroalan-persoalan sains ini, seperti halnya sains yang lain, kemudian diperluas dan ditambah secara besar-besaran. Fakta ini tampak secara jelas melalui  perbandingan antara metafisika aristoteles dengan metafisika Ibnu Sina, untuk itu tidak menyebut matafisika Mulla Shadra. Tapi Aristoteles adalah filosof pertama yang memperluas sains ini sebagai suatu lapangan yang independen, memberikannya tempat yang j\khusus di antara sains-sains yang lain  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar